Tersangka Bom New York Pernah Beberapa Kali Pergi ke Afghanistan dan Pakistan - Berita Harian Terkini - Berita |
Tersangka ledakan bom panci presto di New York, Amerika Serikat (AS), Ahmad Khan Rahami, pernah beberapa kali pergi ke Afghanisan dan Pakistan dalam beberapa tahun terakhir. Rahami mulai mengalami perubahan usai kunjungannya ke dua negara tersebut.
Disampaikan pejabat penegak hukum AS yang telah memeriksa catatan imigrasi dan perjalanan Rahami, seperti dilansir CNN, Selasa (20/9/2016), bahwa warga AS keturunan Afghanistan ini menghabiskan beberapa minggu di Kandahar, Afghanistan dan Quetta, Pakistan pada tahun 2001. Dua tahun kemudian, tepatnya pada April 2013, Rahami pergi ke Pakistan dan tinggal di sana hingga Maret 2014 sebelum dia kembali ke AS.
Dituturkan pejabat penegak hukum AS itu, bahwa para penyidik tengah menyelidiki apakah Rahami diradikalisasi saat berada di luar negeri sebelum kembali ke AS tahun 2014. Sebabnya, otoritas AS tidak menemukan indikasi Rahami masuk radar intelijen sebelum ledakan di New York dan New Jersey terjadi, pada Sabtu (17/9) waktu setempat.
Rahami dan keluarganya berasal dari Afghanistan. Dia pertama kali tiba di AS pada Januari 1995 saat masih anak-anak, beberapa tahun usai ayahnya mencari suaka di AS. Rahami yang lahir pada 23 Januari 1988 ini, mendapat paspor AS pertamanya pada tahun 2003 dan kemudian mendapat paspor pengganti tahun 2007 usai paspor pertamanya hilang. Tahun 2011, Rahami resmi menjadi warga naturalisasi AS.
Saat berada di Quetta, Pakistan pada Juli 2011, Rahami diketahui menikahi seorang wanita Pakistan. Pada tahun yang sama, Rahami kembali ke AS dan harus menjalani pemeriksaan tambahan karena dia mengunjungi wilayah yang menjadi markas kuat Taliban di Pakistan. Pada saat itu, Rahami menuturkan kepada pejabat imigrasi bahwa dirinya mengunjungi keluarga dan menghadiri pernikahan pamannya serta memperbarui visa Pakistan.
Kemudian pada April 2013, Rahami kembali mengunjungi Pakistan dan tinggal di sana hingga Maret 2014. Dua pejabat menegak hukum AS mengkonfirmasi kepada CNN, bahwa Rahami pergi ke Pakistan selama sekitar 1 tahun.
Selama tinggal di Pakistan, sebut pejabat AS, Rahami sempat mengunjungi Afghanistan dengan mobil. Saat dia kembali ke AS lagi, Rahami telah menjalani pemeriksaan tambahan dan mengaku mengunjungi istri, paman dan bibinya di sana.
Dituturkan pejabat AS, bahwa setiap kali Rahami menjalani pemeriksaan tambahan, jawabannya selalu bisa menghapuskan kecurigaan otoritas imigrasi AS.
Rahami juga menuturkan niatnya membawa sang istri yang warga Pakistan ke AS. Rahami sempat mengisi formulir pada tahun 2011 dan permohonannya diloloskan pada tahun 2012. Namun tidak diketahui pasti apakah istri Rahami benar-benar dibawa ke AS.
Dapatkan juga berita politik & berita mancanegara di situs ini !
0 komentar:
Posting Komentar