Modus Penipuan yang Sering Menimpa Wisatawan - Berita Harian Terkini - Travel |
Wisatawan sebaiknya bisa lebih berhati-hati saat liburan agar tak jadi korban penipuan. Berikut 4 tren penipuan yang tak jarang terjadi pada turis.
Merencanakan liburan dan benar-benar melakukannya sesuai rencana pastilah menyenangkan. Liburan memang saatnya bersenang-senang, tapi jangan lupa juga untuk terus waspada agar tidak menjadi korban penipuan.
Tahun telah berganti, zaman pun yang makin maju. Sedikit banyak modus penipuan juga makin beragam. Apalagi saat ini berbagai urusan traveling juga sudah dilakukan secara online. Penipuan seperti situs pemesanan palsu banyak beredar.
Belum lagi ada saja travel agent palsu hingga pemandu wisata abal-abal yang meminta bayaran tanpa kejelasan, dan ini bisa terjadi di berbagai negara. Berikut 4 penipuan yang sering menimpa wisatawan:
1. Situs bohongan
Yang pertama adalah cloned website alias situs bohongan atau situs palsu. Situs ini cukup sulit dibedakan karena begitu mirip dengan aslinya. Misalnya saja situs mengenai pemesanan tiket festival atau paket liburan.
Tentunya tidak lucu ketika sudah bayar tiket ke rekening tujuan yang tertulis di situs itu ternyata tak ada tiket masuk ke email. Gagal menyaksikan festival dan uang pun raib. Untuk melacak pembuat situs pun tak selalu mudah, butuh bantuan orang yang ahli dibidangnya.
Sebelum memesan apapun melalui situs internet, sebaiknya cek dulu apakah itu resmi atau tidak. Terkadang cloned website ini alamat situsnya sama hanya yang membedakan adalah .com, .co.id bisa saja diganti .net dan lain sebagainya.
2. Situs penipuan
Scam website atau situs penipuan sengaja dibuat untuk menipu customer. Misalnya saja dibuat situs untuk pemesanan hotel dengan tampilan begitu meyakinkan. Kolom untuk sign up pun didesain ciamik.
Untuk menghindari situs penipuan ini sebaiknya sebelum memesan apapun yang mewajibkan transfer uang, cek dulu apakah itu adalah situs resmi. Jangan langsung percaya dengan tampilan yang bagus.
Kalau mau, tanyakan juga kepada sahabat kamu apakah pernah booking dari situs tersebut dan bagaimana review-nya. Kemudian biasanya situs pemesanan yang asli diawali dengan 'https://'. Jika tidak ada, kamu perlu waspada.
3. Paksaan membayar uang via transfer
Satu lagi yang tak kalah penting tentang pemesanan terkait traveling via online. Waspadai jika di situs tersebut hanya menyediakan pembayaran lewat transfer bank, tanpa adanya opsi lain seperti menggunakan kartu kredit. Jika traveler terlanjut tertipu dengan yang seperti ini, cukup sulit untuk bisa mendapatkan uang telah dibayarkan kembali ke kantong kita.
4. Penjahat berkedok petugas resmi
Dari awal perencanaan hingga liburan terealisasi, biasanya traveler perlu berurusan dengan banyak pihak. Mulai dari agen perjalanan, rental kendaraan, penjual tiket masuk tempat wisata, hingga pemandu wisata. Bukan tidak mungkin, tiba-tiba orang yang berurusan dengan kamu adalah petugas gadungan.
Informasi berita Silet hari ini dan Gossip Artis bisa baca di situs ini !!
Dapatkan juga berita politik & berita mancanegara di situs ini !
0 komentar:
Posting Komentar