Agen Bola Terbesar

To'ak, Cokelat Termahal dengan Harga Mencapai Rp 3,3 Juta per 50 Gram

To'ak, Cokelat Termahal dengan Harga Mencapai Rp 3,3 Juta per 50 Gram
To'ak, Cokelat Termahal dengan Harga Mencapai Rp 3,3 Juta per 50 Gram - Berita Harian Terkini - Kuliner


Cokelat To’ak dianggap sebagai salah satu cokelat termahal di dunia. Dibuat dengan 81 persen bubuk kakao murni 19 persen gula tebu organik. ​H​arganya mencapai $260 (Rp 3,3 juta) per 50 gram.

To’ak merupakan cokelat organik yang diproduksi sebuah perusahaan kecil di Ekuador. Pemilik perusahaan, Jerry Toth, mengatakan cokelat ini tidak seperti cokelat yang biasa dimakan saat Halloween atau Valentine. Jerry yang sudah tinggal lebih dari 10 tahun di Ekuador, ingin meningkatkan pengalaman menyantap cokelat dan membuat orang menghargainya seperti sebotol wine terbaik.

Awalnya Jerry mempelajari populasi kecil pohon kakao langka Ekuador dari petani generasi keempat, Servio Pachard. Diduga telah hancur di awal 1900-an akibat “Witches Broom”, jamur penyebab pohon tubuh kerdil, ternyata beberapa pohon kakao tersisa di wilayah Arriba menghasilkan cokelat paling dicari-cari di dunia. To’ak pun berkomitmen melestarikan pohon berusia 100 tahun tersebut dan menanam kembali pohon baru di Arriba yang memberi rasa unik pada kakao.



Setiap bar ukuran 50 gram, To’ak dikemas dalam kotak kayu Spanish Elm dengan nomer seri yang mencatat tahun panennya. Kotak dikelilingi sekam kulit kakao yang mengeluarkan aroma. Dalam paket seharga $260 ini, konsumen juga akan menemukan penjepit kayu mini untuk mengambil dan mencoba cokelat. Sebab jari mengandung yang minyak dapat mengubah kekayaan rasa cokelat, tambah Jerry.

Untuk menikmatinya, Jerry menyarankan konsumen menghirup dahulu aroma produk seperti pada wine berumur. Nantinya akan muncul bau tertentu seperti earthy, smoky dan jejak bunga. Setelah penciuman selesai, letakkan sepotong kecil cokelat di lidah menggunakan penjepit dan biarkan cokelat meleleh tanpa perlu dikunyah.



Menurut orang yang mencobanya, To’ak begitu lezat dengan rasa cokelat murni yang kuat. Meski rasanya tetap tertinggal di lidah, cokelat tidak mempunyai karakteristik aftertaste sangat pahit seperti kebanyakan cokelat dengan kandungan kakao 70 persen atau lebih. Ada jejak vanilla, cherry, karamel bakar dan sedikit rasa fermentasi di dalamnya.

Dengan alat pencicip dari kayu dan presentasi desain berseni, To’ak memberi sensasi pengalaman berbeda dalam menikmati cokelat. Sehingga penjualannya pun terbatas. Produksi To’ak tahun lalu hanya 574 batang dan kini tinggal 250 yang tersisa.

Informasi berita Silet hari ini dan Gossip Artis bisa baca di situs ini !!

Dapatkan juga berita politik & berita mancanegara di situs ini !
Share on Google Plus

About jenipatty

0 komentar:

Posting Komentar