Agen Bola Terbesar

Suzuki Sedang Berusaha Membangun Masa Depan Baru Tanpa Vinales

Suzuki Sedang Berusaha Membangun Masa Depan Baru Tanpa Vinales
Suzuki Sedang Berusaha Membangun Masa Depan Baru Tanpa Vinales - Berita Harian Terkini - Sports


Ionclub.me - Tim Suzuki akan punya line-up rider yang benar-benar anyar untuk MotoGP 2017. Itu merupakan usaha Suzuki untuk membangun masa depan baru tanpa Maverick Vinales.

Vinales menjalani debutnya di MotoGP bersama Suzuki musim lalu, dengan prestasi terbaik di jenjang-jenjang di bawahnya sebelum itu adalah juara dunia Moto3 2013--ia juga tiga kali menutup musim di posisi tiga; 125cc (2011), Moto3 (2012), dan Moto2 (2014).

Di akhir musim pertamanya di kelas primer rider Spanyol yang kini berusia 21 tahun itu menggondol titel Rookie of The Year, dengan finis terbaik berada di posisi enam sebanyak dua kali. Dari 18 seri Vinales mengoleksi 97 poin.

Performanya melonjak di musim kedua saat ini. Vinales di antaranya sudah berhasil naik podium ketiga di Le Mans lalu dan sudah mengoleksi 72 poin dari tujuh seri balapan, membuatnya ada di posisi lima klasemen sementara pebalap.

Potensi yang dimiliki Vinales itu dilirik Yamaha dan Vinales pun pada prosesnya dipastikan pindah ke tim tersebut musim depan, menggantikan posisi Jorge Lorenzo yang nanti akan hijrah ke Ducati.

"Maverick sudah pasti punya talenta bagus dan ia senantiasa amat cepat. Di 125(cc), Moto3, dan Moto2, ia rutin memenangi balapan-balapan setiap tahunnya, terlepas dari statusnya sebagai debutan atau bukan," ucap Manajer Tim Suzuki Davide Brivio dalam petikan wawancaranya dengan Crash.net.

"Motor kami juga tidak buruk dan itu membuatnya bisa melaju dengan baik. Secara keseluruhan sudah pasti kami membuat langkah besar dibandingkan tahun lalu dan secara reguler kian dekat ke atas. Kami bangga itu sudah menjadi keputusan sulit buat Maverick," tuturnya.

Suzuki sendiri sudah memutuskan untuk merombak total line-up pebalapnya untuk musim depan. Takkan ada lagi Vinales-Aleix Espargaro. Keduanya digantikan oleh Andrea Iannone (yang sekarang membalap untuk Ducati) dan rider Moto2 Alex Rins.

"Kami punya opsi mempertahankan Maverick tapi ketika ia memberi tahu ingin berganti tim kami merasa tidaklah tepat untuk memaksa seorang rider untuk bertahan. Kami juga bangga bahwa itu sudah menjadi keputusan sulit buat Maverick. Butuh waktu lama buatnya untuk memutuskan dan itu berarti kami sudah bekerja dengan baik. Kami harus bangga bahwa ia butuh waktu lama untuk memutuskan bertahan di Suzuki atau pindah untuk memakai sebuah motor yang praktis mendominasi kejuaraan dunia musim lalu," kata Brivio.

"Apa pun, Maverick sudah memutuskan (pergi) dan kami enggan menahan rider yang benaknya berisikan hal lain. Salah satu karakterisitik proyek ini sejak awal, dimulai dari Aleix dan Maverick dan kini Andrea dan Alex, adalah mendapatkan rider yang benar-benar berkomitmen dan termotivasi. Kami pikir itu sangat penting. Kami punya hubungan baik dengan Maverick. Kami amat menyukainya. Tapi jika ia merasa lebih baik membuat perubahan, karena karier atau alasan lain, kami harus menerima dan melepasnya. Itulah posisi kami," sebutnya.

Keputusan tidak mempertahankan Aleix Espargaro sendiri berkaitan erat dengan kepergian Vinales. Brivio menyatakan Aleix Espargaro boleh jadi akan bertahan di Suzuki jika saja Vinales juga tidak hengkang. Itu berkaitan dengan kebijakan Suzuki yang menyenangi kombinasi satu rider berpengalaman di samping seorang rider muda yang dinilai penuh talenta.

"Kami memulai proyek ini dengan Maverick dan Aleix, dan kami sudah berusaha mempertahankan Maverick. Kemudian saat Maverick memutuskan pergi kami merasa itu waktunya untuk berpikir ke depan beberapa tahun, katakanlah, untuk mengorganisir ulang. Kami merekrut Maverick dari Moto2 sebagai rookie. Itu sebuah tantangan, pertaruhan. Hasilnya amat bagus dan kami ingin membangun masa depan dengannya. Nyatanya tak memungkinkan jadi kami harus membangun sebuah masa depan baru," ujar Brivio.

"Saat itu ada kesempatan untuk menggaet Andrea Iannone. Ia sedang akan memutuskan bertahan atau tidak di Ducati, tapi ia tertarik dengan proyek kami. Saat itu kami berpikir Andrea akan jadi aset bagus. Tentu saja (saat ini) ia punya motor berbeda tapi ia mampu finis di podium dan bersaing dengan para rider top. Kami suka semangatnya. Jadi kami pun merekrut Andrea. Kemudian kami harus memutuskan soal Aleix, kami juga punya opsi untuk (Johann) Zarco dan peluang untuk merekrut Alex Rins.

"Sekali lagi itu keputusan sulit buat kami. Saya ke Jepang untuk berdiskusi dengan semua orang di manajemen. Pada akhirnya kami pikir Rins punya potensi untuk jadi rider yang amat bagus di masa depan. Jadi kami putuskan untuk membuat investasi pada dirinya dan berusaha membantunya tumbuh. Kami pikir ia seseorang yang bisa ada di posisi atas dalam 1-2 tahun. Satu hal lagi, kalau Maverick bertahan nyaris pasti kami akan mempertahankan tim sama persis. Jadi jika Maverick bertahan, Aleix mungkin akan jadi rekan setim terbaik buat Maverick," bebernya.

Informasi berita Silet hari ini dan Gossip Artis bisa baca di situs ini !!

Dapatkan juga berita politik & berita mancanegara di situs ini !

Share on Google Plus

About jenipatty

0 komentar:

Posting Komentar